
JAKARTA, inca.ac.id – Dulu, gue pikir krisis kepemimpinan itu cuma terjadi di perusahaan besar atau level manajemen tinggi doang. Tapi setelah ngalamin sendiri di beberapa tempat kerja, gue sadar—krisis leadership itu bisa terjadi di mana aja. Bahkan tim kecil dan komunitas ngopi pun bisa ‘kena’ kalau nggak ada figur yang bener-bener mengayomi.
Biasanya, tanda-tanda krisiskepemimpinan itu sederhana: komunikasi mandek, anggota tim demotivasi, keputusan saling tumpang tindih, dan yang paling parah, orang mulai keluar satu-satu. Beberapa data bilang, Employee Engagement di Indonesia malah cenderung rendah, salah satu faktornya ya leadership yang buruk.
Penyebab Utama Krisis Kepemimpinan
Gue refleksi, ternyata ini bukan cuma karena bos males atau nggak peduli. Terkadang mereka sendiri juga nggak sadar udah bikin mistake yang bikin suasana makin runyam. Pengetahuan tentang kepemimpinan aja nggak cukup. Ada beberapa alasan yang sering bikin krisis kepemimpinan muncul:
-
Terlalu Top-down: bos merasa semua harus nurut.
-
Kurang Empati: tim jadi ngerasa jauh.
-
Tidak ada Role Model: trust gampang runtuh.
-
Tidak Berani Ambil Keputusan: semua jadi serba nanggung.
Pengalaman Pribadi Menghadapi KrisisKepemimpinan
Pantai indah, suara laut, tapi isi kepala penuh masalah kantor karena bos lagi ‘absen’—persis kayak yang pernah gue alami 2 tahun lalu. Tim sales gue waktu itu cuma 6 orang, proyek ambisius, timeline ketat. Tapi leader kami sering delegasi tanpa komunikasi jelas. Akhirnya semua jadi eksekusi setengah-setengah.
Pelajarannya jelas: krisis kepemimpinan bukan cuma soal skill teknis, tapi soal komunikasi, empati, dan konsistensi.
Tips Menghadapi & Mencegah Krisis Kepemimpinan
Ini hasil trial error gue plus sharing dari mentor. Bisa banget dipraktikkan biar nggak terjebak krisis leadership berkepanjangan:
-
Dengerin Dulu, Jangan Asal Instruksi
-
Transfer Pengetahuan Bukan Sekedar Training
-
Kasih Ruang Untuk Coba, Salah, dan Bangkit
-
Delegasi dengan Arahan Jelas
Kesalahan Umum yang Memicu Krisis Leadership
-
Kebanyakan micromanage.
-
Gak berani ngaku salah.
-
Takut kehilangan posisi sehingga overprotective.
Tanda-Tanda Krisis Kepemimpinan yang Perlu Diwaspadai
-
Pergantian anggota tim sering tanpa alasan jelas.
-
Proyek delay karena prioritas nggak dijaga.
-
Feedback asal-asalan, nggak konstruktif.
-
Muncul kubu-kubu dalam tim.
-
Goals sering berubah tanpa alasan jelas.
KrisisKepemimpinan di Era Digital
Gue percaya, tantangan leadership era digital makin berat. Krisis kepemimpinan bisa lebih cepat muncul kalau pemimpin nggak adaptif sama perubahan. Menurut McKinsey, skill penting sekarang: adaptasi digital, emotional intelligence, dan sense of purpose. Kalau nggak diasah, krisis leadership gampang banget kejadian.
Penutup: Jalan Keluar dari Krisis Kepemimpinan
Menurut gue, solusi krisis kepemimpinan itu bukan cari bos super jenius, tapi cari (atau jadi) pemimpin yang punya pengetahuan luas, rendah hati, dan mau belajar. Leadership yang sehat bukan soal sempurna, tapi soal mau tumbuh bareng tim.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Pengetahuan
Baca juga artikel lainnya: Kepribadian Sosial: Cara Santai Banget Biar Gak Salah Gaul!
Silakan kunjungi Website Resmi: inca berita
#budaya kerja #inspirasi kantor #kepemimpinan #krisis kepemimpinan #leadership #pengalaman kerja #tips kerja